Jayapura, 28 Mei 2016 Kamis pagi masyarakat Papua menggelar
demo untuk menyampaikan aspirasi mereka di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua
terkait adanya Organisasi Masyarakat (Ormas) yang dilarang di Papua ini.
Dengan membawa bendera Merah Putid dan spanduk yang
bertuliskan 'Stop tipu kami, kami ingin merdeka dari kebodohan,'. Lalu, 'KNPB
sudah buat apa untuk Papua? Papua sudah merdeka dalam NKRI'. Mereka berdatangan
menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Kekecewaan mereka memuncak karena melihat bahwa apa yang
dilakukan oleh KNPB hanya menghambat pembangunan serta pendidikan yang ada di
papua, karena mereka hanya menghasut generasi muda papua untuk merusak
pembangunan yang dibangun oleh pemerintah pusat.
"Kami minta DPRP bersikap tegas terhadap
kelompok-kelompok organisasi yang tidak jelas, yang nyata-nyata menipu orang
Papua," kata Sarlen Ayatanoi, selaku koordinator Masyarakat Papua dalam
orasinya di halaman DPRP.
Menurutnya TNI/Polri harus bertindak tegas tentang adanya
ormas yang berlawanan dengan dasar Negara yaitu Pancasila dan UUD 45.
"Mereka adalah kelompok yang telah merusak tatanan yang
ada di Papua. Mereka ini harus dibubarkan," katanya.
Pada aksi damai masyarakat papua tersebut juga dilakukan
pembakaran bendera KNPB serta Bendera milik OPM yang dilaksanakan di depan
kantor DPRP.
Bentuk aksi tersebut langsung ditanggapi oleh Emus Gwijangge
selaku Anggota Komisi I DPRP yang didampingi oleh dua rekannya Wilhelmus Pigai
dan Decky Nawipa.
"Kami menerima aspirasi kalian. Siapa pun yang boleh
menyuarakan pendapat, sekalipun itu satu orang, akan kami terima. Aspirasi ini
akan kami terima dan lanjutkan ke pimpinan DPRP,"